MAROS, FOLDERINDONESIA.COM – Menjelang bulan Ramadhan, harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Maros mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini menarik perhatian Ketua DPRD Maros, Muhammad Gemilang Pagessa, yang menanggapi kondisi tersebut. Kenaikan harga sembako ini terjadi di berbagai pasar, salah satunya adalah Pasar Tramo, Kelurahan Pettuadae, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros.
Berdasarkan pantauan jurnalis folder Indonesia, beberapa komoditas utama seperti cabai, bawang, dan telur ayam mengalami lonjakan harga yang cukup tajam. Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan paling mencolok adalah cabai rawit, yang harganya melonjak dari Rp45.000 per kilogram menjadi Rp60.000 per kilogram. Kenaikan juga terjadi pada cabai keriting yang sebelumnya dijual dengan harga Rp30.000 kini naik menjadi Rp45.000 per kilogram. Di sisi lain, cabai besar tetap bertahan pada harga Rp35.000 per kilogram.
Tidak hanya cabai, harga bawang putih juga mengalami kenaikan signifikan. Harga bawang putih yang sebelumnya berada di angka Rp35.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp45.000 per kilogram. Hal serupa juga terjadi pada bawang merah, dengan harga yang bervariasi antara Rp30.000 hingga Rp45.000 per kilogram, tergantung pada kualitas yang dijual. Kondisi ini tentu saja membebani masyarakat yang sudah mempersiapkan kebutuhan mereka untuk bulan puasa yang tinggal menghitung hari.
Selain itu, telur ayam juga menjadi komoditas yang mengalami kenaikan harga. Satu rak telur yang sebelumnya dijual seharga Rp50.000 kini naik menjadi Rp55.000. Kenaikan harga ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama mereka yang tergantung pada komoditas tersebut untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Menanggapi fenomena ini, Ketua DPRD Maros, Muhammad Gemilang Pagessa, pada Rabu (26/2/2025) meminta pemerintah daerah untuk segera melakukan pemantauan dan intervensi agar harga sembako tidak terus melonjak tinggi. Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berbelanja dengan bijak menjelang Ramadhan agar dapat menghindari dampak dari lonjakan harga yang tidak terkendali.