Ketua DPRD Maros Apresiasi Program YESS, Ciptakan Wirausaha Milenial di Sektor Pertanian

Daerah74 Dilihat

MAROS, FOLDERINDONESIA.COM  Ketua DPRD Kabupaten Maros, Muh Gemilang Pagessa mengapresiasi kehadiran Fasilitator Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang terus mewujudkan regenerasi petani serta melahirkan wirausaha milenial di sektor pertanian.

Menurut Politisi PAN itu, program dari Kementan ini telah mampu mencetak wirausaha milenial tangguh dan berkualitas di Kabupaten Maros.hal ini disampaikan saat menerima Audiensi di Kantor DPRD Maros, Selasa, 15/4/2025.

Adapun pertemuan ini secara khusus membahas kelanjutan program yang dijadwalkan akan berakhir pada tahun 2025, serta upaya untuk memastikan dampaknya tetap berlanjut di tingkat lokal.

Selain Ketua DPRD Maros, Pertemuan ini dihadiri oleh, Koordinator Tim Pelaksana Kabupaten (DIT) Syamsul dan Koordinator Tim Koordinasi Kabupaten (DCT) Safran, serta Kordinator Mobilizer, Fasilitator, Financial Advisor. Dalam suasana yang khidmat seluruh peserta menyampaikan pandangan dan rekomendasi terkait masa depan program dan nasib para petani milenial setelah program selesai.

Koordinator DCT, Safran, menekankan bahwa Program YESS harus dijadikan bagian penting dari kebijakan jangka panjang daerah. Ia menilai bahwa keberadaan YESS tidak hanya berhasil memberdayakan petani milenial secara teknis dan kewirausahaan, namun juga telah berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan daerah. Oleh karena itu, ia menganjurkan agar dukungan terhadap petani milenial terlibat dalam dokumen perencanaan daerah, khususnya dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Maros, agar keinginan program dapat terjamin melalui kebijakan resmi pemerintah daerah.

“Program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian dan sasaran dari program YESS yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir,”Ujar Safran

Sementara itu, Koordinator DIT, Syamsul, menambahkan pentingnya membangun kekuatan dan kolaborasi lintas sektor. Ia menyampaikan bahwa upaya keinginan program ini tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus didukung oleh sinergi antar-Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Bappeda, Diskoperindag, dan Dinas PMD. Selain itu, ia mendorong kolaborasi yang lebih erat dengan BDSP/BPP setiap Kecamatan dan lembaga pelatihan lokal seperti P4S agar ekosistem petani milenial semakin kuat dan mandiri

Sementara itu, Kordinator Mobilizer Program YESS, Imran Saputra, menyampaikan bahwa salah satu tantangan terbesar setelah berakhirnya program ini adalah memastikan pendampingan terhadap petani milenial tetap berjalan. Ia menjelaskan bahwa program ini akan resmi berakhir pada tahun 2025, dan sangat penting bagi daerah untuk mengambil peran aktif dalam menjaga semangat dan hasil dari program yang sudah berjalan selama beberapa tahun terakhir. Menurutnya, banyak petani muda yang telah menunjukkan perubahan signifikan berkat pelatihan dan pendampingan yang intensif dari para fasilitator YESS. Lebih lanjut Imran menekankan bahwa Program YESS memiliki keterkaitan yang sangat erat dan relevan dengan program kerja unggulan Bupati Maros, seperti Program Sawah Cerdas dan Agri Muda, pembentukan Kelompok Tani Lestari di setiap desa, serta dukungan kepada UMKM dan kelompok kerja binaan melalui penyediaan alat, fasilitas, permodalan, hingga akses pemasaran. Ia menilai bahwa semangat pemberdayaan dan pelatihan yang menjadi ruh dari Program YESS sangat sejalan dengan arah kebijakan daerah saat ini.

Ketua DPRD Maros memberikan tanggapan positif atas berbagai masukan yang disampaikan dalam audiensi tersebut. Ia menyatakan kesiapan DPRD untuk mendorong lahirnya Peraturan Daerah (Perda) atau inisiatif DPRD yang secara khusus mengatur tentang pengembangan dan pemberdayaan pemuda, khususnya petani milenial. Ngomong-ngomong, ingin program seperti YESS harus mendapat payung hukum yang jelas agar pelaksanaan di lapangan dapat berjalan efektif dan terarah.

“Sebagai lembaga legislatif, sudah menjadi tugas dan fungsi kami untuk merespon kebutuhan masyarakat melalui regulasi yang berpihak, serta memastikan dukungan anggaran melalui APBD. Kami sangat mendukung jika ada inisiatif untuk melanjutkan semangat Program YESS, khususnya dalam aspek pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, dan penguatan kelompok usaha petani muda,” katanya.

”Lebih lanjut, ia juga mendorong agar keberhasilan Program YESS tidak hanya berakhir sebagai pusat program semata, namun dapat direplikasi oleh pemerintah daerah melalui program-program strategis daerah yang berkelanjutan. “Model YESS ini bisa dijadikan referensi untuk pengembangan program lokal, sehingga pendekatan pemberdayaan yang sudah terbukti berhasil bisa terus kita jalankan secara mandiri di daerah,”. Menambahkan. Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan komitmen DPRD untuk bersinergi dengan pihak eksekutif dan seluruh pemangku kepentingan dalam menciptakan kebijakan dan dukungan anggaran yang berpihak pada generasi petani muda yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing.

Dalam suasana audiensi yang penuh aspirasi tersebut, Muammar, salah satu fasilitator dari Kecamatan Bontoa, juga memberikan pandangan dari lapangan. Program YESS sangat memberikan dampak yang nyata. Namun beberapa bulan lalu, ketika selama tiga bulan kami berada dalam posisi non-job karena belum ada kontrak baru dari PPIU Sulsel, banyak petani mulai kehilangan arah. Ini menunjukkan bahwa mereka masih sangat membutuhkan pendampingan yang intensif. Alhamdulillah, meskipun status kami bukan fasilitator aktif waktu itu, teman-teman tetap mendampingi petani sebisa mungkin.” menyampaikan harapannya agar pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan lebih serius membantu petani muda. Menurutnya, kekuatan pemuda bisa menjadi tulang punggung dalam mewujudkan swasembada pangan, asalkan diberi ruang, pendampingan, dan akses yang memadai.

Audiensi ini menjadi bukti nyata bahwa Program YESS bukan sekedar proyek, namun telah menjadi gerakan perubahan yang mampu menggerakkan petani muda menuju kemandirian dan profesionalisme. Langkah-langkah konkret dari DPRD, sinergi antar-OPD, serta komitmen para fasilitator dan pemuda lokal menjadi kunci utama agar warisan baik dari Program YESS dapat terus hidup dan berkembang di Kabupaten Maros.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *